Wirausaha Sebagai Pahlawan Devisa: Kontribusi Ekspor dari Startup dan UMKM

Wirausaha Sebagai Pahlawan Devisa: Kontribusi Ekspor dari Startup dan UMKM

Oleh : Fawwaz Fatihul Ihsan (AE38)





Abstrak 

Wirausaha memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, terutama melalui kontribusinya terhadap devisa negara. UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) serta startup sebagai pelaku usaha modern telah membuktikan bahwa mereka mampu menembus pasar global melalui ekspor produk maupun jasa.

Artikel ini membahas bagaimana UMKM dan startup menjadi pahlawan devisa dengan menggerakkan ekspor, tantangan yang mereka hadapi, serta strategi pengembangan agar kontribusinya semakin optimal.

Dengan memahami potensi dan hambatan yang ada, diharapkan berbagai pihak dapat memberikan dukungan nyata demi peningkatan daya saing UMKM dan startup Indonesia di kancah internasional.


Kata Kunci 

Wirausaha, UMKM, Startup, Ekspor, Devisa, Perekonomian


Pendahuluan 


Di era globalisasi saat ini, wirausaha tidak hanya berperan dalam membuka lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran, tetapi juga sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satu kontribusi terbesar wirausaha adalah dalam menghasilkan devisa negara melalui kegiatan ekspor. Devisa memiliki peranan penting dalam menjaga stabilitas ekonomi, memperkuat nilai tukar rupiah, serta membiayai pembangunan nasional.

Indonesia dikenal sebagai negara dengan jumlah UMKM yang sangat besar, yakni lebih dari 64 juta unit usaha. UMKM menyumbang lebih dari 60% Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap lebih dari 97% tenaga kerja (Kemenkop UKM, 2024). Di sisi lain, perkembangan startup di Indonesia juga semakin pesat, terutama di bidang teknologi digital, perdagangan elektronik (e-commerce), serta jasa kreatif. Kedua jenis wirausaha ini memiliki potensi besar dalam memperluas pasar internasional melalui ekspor produk dan jasa.

Namun, meskipun kontribusinya besar, UMKM dan startup masih menghadapi sejumlah hambatan, mulai dari keterbatasan modal, akses pasar global, infrastruktur, hingga regulasi yang kurang mendukung. Oleh karena itu, pembahasan mengenai peran wirausaha sebagai pahlawan devisa perlu dikaji lebih mendalam untuk melihat kontribusi, tantangan, dan strategi pengembangannya.


Permasalahan 


Meskipun UMKM dan startup memiliki potensi besar dalam menyumbang devisa melalui ekspor, terdapat beberapa permasalahan yang masih dihadapi, antara lain:

  1. Akses Pasar Global yang Terbata : Banyak UMKM kesulitan memasarkan produk ke luar negeri karena minimnya jaringan distribusi dan promosi internasional.
  2. Keterbatasan Modal dan Teknologi : Masih banyak pelaku usaha yang kesulitan mengakses pembiayaan serta belum mengoptimalkan teknologi digital untuk meningkatkan daya saing.
  3. Regulasi dan Prosedur Ekspor yang Rumit : Perizinan, standar kualitas, dan birokrasi ekspor sering kali menjadi penghambat bagi UMKM untuk bisa masuk ke pasar internasional.
  4. Persaingan Global yang Ketat : Produk UMKM harus mampu bersaing dengan produk serupa dari negara lain yang sudah lebih mapan.
  5. Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) Kompeten : Masih banyak pelaku usaha yang belum memiliki keahlian dalam manajemen bisnis internasional, pemasaran digital, serta pemahaman regulasi ekspor.

Pembahasan 

A. Kontribusi UMKM dan Startup terhadap Ekspor

UMKM Indonesia berperan penting dalam meningkatkan ekspor non-migas. Produk unggulan seperti kerajinan tangan, tekstil, makanan olahan, dan fesyen telah berhasil masuk ke pasar Asia, Eropa, dan Amerika. Data Kementerian Perdagangan (2024) menunjukkan bahwa kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional mencapai sekitar 15%, dengan potensi yang terus meningkat setiap tahunnya.

Sementara itu, startup digital juga memainkan peran penting, khususnya di bidang jasa teknologi, aplikasi, dan e-commerce yang melayani pasar internasional. Startup Indonesia mulai dikenal dalam bidang fintech, edutech, dan software development, yang sebagian besar layanannya digunakan oleh konsumen global.


B. UMKM sebagai Pahlawan Devisa

UMKM disebut sebagai pahlawan devisa karena mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar sekaligus menghasilkan pendapatan dari luar negeri. Keunggulan produk lokal berbasis kearifan budaya, seperti batik, kopi, dan kerajinan kayu, membuat UMKM memiliki daya tarik tersendiri di pasar ekspor. Selain itu, UMKM berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan memperluas inklusi ekonomi.


C. Startup sebagai Inovator Ekspor

Startup berperan dalam membuka jalan baru bagi ekspor jasa berbasis digital. Produk teknologi seperti aplikasi mobile, software, game, hingga layanan berbasis cloud memiliki pasar global yang sangat luas. Dengan mengandalkan inovasi, startup Indonesia bisa bersaing secara langsung dengan perusahaan teknologi dunia. Inovasi ini menjadikan startup sebagai pahlawan devisa era digital.


D. Hambatan dan Tantangan dalam Ekspor

  1. Infrastruktur dan Logistik : Biaya logistik di Indonesia masih relatif tinggi dibandingkan dengan negara lain.
  2. Keterbatasan Modal dan Pembiayaan : Banyak UMKM kesulitan mengakses perbankan dan lembaga keuangan.
  3. Standarisasi Produk : Produk ekspor harus memenuhi standar kualitas internasional, yang tidak selalu mudah dicapai UMKM.
  4. Kurangnya Promosi Global : Banyak pelaku usaha belum maksimal memanfaatkan platform digital internasional.


E. Solusi dan Strategi Pengembangan


Untuk meningkatkan kontribusi UMKM dan startup terhadap devisa melalui ekspor, diperlukan strategi :

  1. Akses Pembiayaan Lebih Mudah : Pemerintah perlu memperluas kredit usaha rakyat (KUR) khusus untuk ekspor.
  2. Digitalisasi UMKM : Pelaku usaha harus memanfaatkan platform digital untuk pemasaran global.
  3. Penguatan SDM : Pelatihan ekspor, literasi digital, dan manajemen bisnis internasional harus diperluas.
  4. Kolaborasi Pemerintah dan Swasta : Dukungan berupa promosi internasional, inkubator bisnis, dan regulasi yang lebih sederhana.
  5. Inovasi Produk : UMKM dan startup perlu terus berinovasi agar produk dan jasa mereka sesuai dengan kebutuhan pasar global.


Kesimpulan 

UMKM dan startup terbukti sebagai pahlawan devisa karena kontribusinya dalam meningkatkan ekspor serta memperluas lapangan kerja. Keberadaan mereka tidak hanya memperkuat ekonomi nasional, tetapi juga membawa identitas budaya dan inovasi Indonesia ke kancah internasional.

Namun, masih ada berbagai tantangan yang harus diatasi, seperti keterbatasan modal, akses pasar, serta persaingan global yang semakin ketat. Oleh karena itu, dukungan dari pemerintah, akademisi, investor, dan masyarakat sangat dibutuhkan agar UMKM dan startup semakin berdaya saing.


Saran 

  1. Pemerintah perlu membuat regulasi ekspor yang lebih sederhana dan ramah UMKM.
  2. Pelaku usaha perlu meningkatkan literasi digital dan inovasi produk.
  3. Perguruan tinggi dan lembaga riset bisa berperan dalam memberikan pendampingan bisnis dan teknologi.
  4. Kolaborasi antara UMKM dan startup perlu diperkuat agar dapat saling melengkapi dalam menembus pasar global.



Daftar pustaka 

Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia. (2024). Laporan Tahunan UMKM. Jakarta: Kemenkop UKM.

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. (2024). Data Ekspor UMKM. Jakarta: Kemendag.

Tambunan, T. (2020). UMKM di Indonesia: Perkembangan, Potensi, dan Tantangan. Jakarta: LP3ES.

Schwab, K. (2019). The Global Competitiveness Report. World Economic Forum.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas mandiri 01

OBSERVASI LINGKUNGAN DAN PENGEMBANGAN IDE BISNIS INOVATIF